Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau
bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial
merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang
berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan
menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang.
Industri teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia dalam lima tahun terakhir tumbuh
9,98-10,7% per tahun, hampir dua kali lipat pertumbuhan ekonomi nasional
sebesar 4,79-6,56%. Mulai 2019, industri TIK domestik diproyeksikan tumbuh di
atas 11% per tahun karena seluruh wilayah Nusantara terhubung jaringan internet
seiring rampungnya proyek pembangunan broadband serat optik (Palapa Ring) pada
akhir 2018.
Selain ditopang
proyek Palapa Ring, pertumbuhan industri TIK di dalam negeri ke depan antara
lain bakal disokong pencanangan Indonesia sebagai negara ekonomi digital pada
2020, digitalisasi di sektor swasta dan layanan publik oleh negara, terus
bertumbuhnya kelas menengah, serta dominasi kaum muda dalam struktur demografi
Indonesia.
Menurut penelitian Center of Innovation Policy and
Governance (CIPG) yang dirilis pekan lalu, saat ini laju penetrasi internet
Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia yang kini sudah mencapai 51%.
Saat ini teknologi informasi menjadi bagian tak
terpisahkan dari masyarakat, terutama di kota-kota besar, tak terkecuali di
Indonesia. Indonesia sedang dalam proses menuju masyarakat yang berorientasi
digital.
Menurut penelitian Center of Innovation Policy and
Governance (CIPG) yang dirilis pekan lalu, saat ini laju penetrasi internet
Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia yang kini sudah mencapai 51%.
Angka yang lebih fenomenal terlihat dari jumlah
pengguna seluler. Di tahun 2016, diprediksi ada sekitar 371,4 juta nomor
seluler yang aktif di Indonesia. Jumlah tersebut bahkan lebih besar dari pada
proyeksi jumlah penduduk Indonesia yakni 261,89 juta penduduk.
Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), industri TIK di Tanah Air dalam ima tahun terakhir (2011-2015) tumbuh
9,98% hingga 10,7%, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar
4,79% sampai 6,56%.
Tingginya pertumbuhan TIK di Indonesia juga tercermin
pada besarnya alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) di sektor TIK
yang setiap tahun terus naik. Lembaga riset International Data Corporation
(IDC) pun memprediksi capex sektor TIK di Indonesia pada 2016
mencapai US$ 15,3 miliar (Rp 201,76 triliun), tumbuh 8,5% dari tahun lalu US$
14,1 milliar (Rp 183,53 triliun).
Daftar Pustaka
https://www.rappler.com/indonesia/gaya-hidup/193791-perkembangan-teknologi-informasi-digital-internet
https://www.kompasiana.com/vanessams/55547634b67e615e14ba545b/perkembangan-teknologi-di-indonesia
http://www.beritasatu.com/digital-life/392306-industri-tik-tumbuh-melebihi-ekonomi.html
https://dailysocial.id/post/pemanfaatan-teknologi-dalam-membantu-perkembangan-ukm-di-indonesia
Sebagai salah satu contohnya, jika pelaku
usaha memiliki produk sebuah kerajinan tangan yang unik, Mereka bisa menjualnya
secara online untuk menjaring lebih banyak pelanggan seperti contohnya dengan
memanfaatkan banyak layanan marketplace online seperti; Elevenia, Kaskus FJB, OLX Tokobagus, BukaLapak, hingga CraftLine yang fokus pada layanan jual beli
kerajinan tangan.
https://www.rappler.com/indonesia/gaya-hidup/193791-perkembangan-teknologi-informasi-digital-internet
https://www.kompasiana.com/vanessams/55547634b67e615e14ba545b/perkembangan-teknologi-di-indonesia
http://www.beritasatu.com/digital-life/392306-industri-tik-tumbuh-melebihi-ekonomi.html
https://dailysocial.id/post/pemanfaatan-teknologi-dalam-membantu-perkembangan-ukm-di-indonesia
Komentar
Posting Komentar